Faktor Mempengaruhi Prestasi Belajar

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar.

Hamdani (2011 :139 ) mengungkapkan “Pada dasarnya, faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dapat digolongkan menjadi dua bagian, yaitu faktor dari dalam (intern) yang meliputi : kecerdasasan, faktor jasmaniah,sikap.,minat,bakat, dan juga motivasi. selain itu juga terdapat faktor eksternal yang terdiri dari keadaan keluarga,keadaan sekolah,dan lingkungan masyarakat”.

Berikut akan di uaraikan :

a. Faktor Internal

Faktor intern adalah yang berasal dari siswa. Faktor ini antara lain sebagai berikut :

1. Kecerdasan(intelegensi)

Kecerdasan adalah kemampuan belajar disertai kecakapan untuk menyesuaikan diri dengan keadaan yang dihadapinya. Kemampuan ini sangat ditentukan oleh tinggi rendahnya intelegensi sesuai dengan tingkat perkembangan sebaya. Menurut Kartono (dalam Hamdani,2011:139) “Kecerdasan merupakan salah satu aspek yang penting dan sangat menentukan berhasil tidaknya studi seseorang. Kalau seorang murid mempunyai tingkat kecerdasan normal atau diatas normal, secara potensi ia dapat mencapai prestasi yang tinggi”.

2. Faktor jasmaniah atau faktor biologis

Kondisi jasmaniah atau fisiologis pada umumnya sangat berpengaruh terhadap kemampuan belajar seseorang. Uzer dan Lilis (dalam Hamdani,2011:140) mengatakan bahwa faktor jasmaniah, yaitu pancaindra yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya,seperti mengalami sakit,cacat tubuh atau perkembangan yang tidak sempurna membawa kelainan pada tingkah laku.

3. Sikap

Sikap yaitu suatu kecenderungan untuk mereaksi terhadap suatu hal,orang atau benda dengan suka,tidak suka, acuh tak acuh. Sikap seseorang dapat dipengaruhi oleh faktor pengetahuan,kebiasaan,dan keyakinan.

Dalam diri siswa harus ada sikap yang positif (menerima) kepada sesama siswa atau kepada gurunya. Sikap positif ini akan menggerakkannya untuk belajar. Adapun siswa yang sikapnya negative (menolak) kepada sesama untuk siswa atau gurunya tidak akan mempunyai kemauan belajar.

4. Minat

Minat menurut ahli psikolog adalah suatu kecenderungan untuk selalu memperhatikan dan meningat sesuatu secara terus-menerus. Minat memiliki pengaruh yang besar terhadap kegiatan belajar. Pelajaran yang menarik minat siswa lebih mudah dipelajari dan diserap siswa. Minat belajar juga mempengaruhi prestasi belajarnya. Apabila seseorang mempunyai minat yang tinggi terhadap seseuatu,ia akan terus berusaha untuk melakukan sehingga apa yang diinginkannya dapat tercapai.

5. Bakat

Bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mecapai keberhasilan pada masa yang akan datang. Setiap orang memiliki bakat dalam arti berpotensi untuk mencapai prestasi sampai tingkat tertentu sesuai dengan kapasias masing-masing.

Tumbuhnya keahlian tertentu pada seseorang sangat ditentukan oleh bakat yang dimilikinya. Bakat mempengaruhi tinggi rendahnya prestasi belajar bidang studi. Dalam proses belajar, terutama belajar ketrampilan, bakat memegang peranan penting dalam mencapai suatu hasil akan prestasi yang baik.





6. Motivasi

Motivasi adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motivasi dalam belajar adalah faktor yang penting karena hal tersebut merupakan keadaan yang mendorong keadaan siswa untuk belajar. Persoalan mengenai motivasi dalam belajar adalah bagaimana cara mengatur agar motivasi dapat ditingkatkan. Demikian pula dalam kegiatan belajar mengajar seorang anak didik akan berhasil jika mempunyai motivasi untuk belajar.

Dalam memberikan motivasi, guru harus berusaha untuk mengarahkan perhatian siswa pada sararan tertentu. Dengan adanya dorongan dalam diri siswa, akan timbul inisiatif dengan alasan mengapa ia menekuni pelajaran sehingga dapat melakukan kegiatan belajar dengan kehendak sendiri dan belajar secara aktif.

b. Faktor eksternal

Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri seseorang yang meliputi keadaan keluarga, keadaan sekolah dan masyarakat. Berikut penjelasannya yaitu:

1. Keadaan keluarga

Keluarga merupakan lingkungan yang pertama karena dalam keluarga inilah anak pertama-tama mendapat pendidikan dan bimbingan, sedangkan tugas utama dalam keluarga bagi pendidikan anak adalah sebagai peletak dasar bagi pendidikan akhlak dan pandangan hidup keagamaan. Adanya rasa aman dalam keluarga sangat penting dalam keberhasilan sesorang dalam belajar. Rasa aman itu membuat seseorang terdorong untuk belajar secara aktif karena rasa aman merupakan salah satu kekuatan pendorong dari luar untuk belajar.

2. Keadaan sekolah

Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal pertama yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan siswa untuk belajar lebih giat. Oleh karena itu lingkungan sekolah yang baik dapat mendorong siswa belajar lebih giat. Keadaan sekolah ini meliputi cara penyajian pelajaran, hubungan guru dengan siswa, alat-alat pelajaran dan kurikulum. Hubungan antara guru dan siswa yang kurang baik akan mempengaruhi prestasi belajarnya.

3. Lingkungan Masyarakat

Di samping orang tua, lingkungan juga merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap hasil belajar siswa dalam proses pelaksanaan pendidikan. Lingkungan alam sekitar sangat berpengaruh terhadap perkembangan pribadi anak sebab dalam kehidupan sehari-hari anak akan lebih banyak bergaul dengan lingkungan tempat ia berada.

Dapat dikatakan lingkungan membentuk kepribadian anak karena dalam pergaulan sehari-hari, seorang anak akan selalu menyesuaikan dirinya dengan kebiasaan-kebiasaan lingkungannya. Oleh karena itu, apabila seorang siswa bertempat tinggal disuatu lingkungan yang rajin belajarnya,kemungkinan besar hal tersebut akan membawa pengaruh pada dirinya sehingga ia akan terut belajar sebagaimana temannya.

2.2 Penelitian Yang Relevan

Sigalingging (2014) dengan judul Pengaruh Kompetensi Guru dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa SMK Swasta Budisatrya Medan Tahun Pelajaran 2013/2014.Hasil Penelitian menunjukkan bahwa secara parsial variable kompetensi guru (X1) memiliki pengaruh signifikan terhadap prestasi belajar (Y) karena > yaitu 5,472 >2,023.Begitu juga dengan variable kinerja guru (X2) memiliki pengaruh signifikan terhadap kompetensi guru (Y) karena > yaitu 5,073 >2,023.Sementara secara simultan variable X1 dan X2 memiliki pengaruh signifikan terhadap prestasi belajar dengan taraf alpha 5%.Hal ini terlihat dari hasil perhitungan yang sebesar 24,559 yang lebih besar dari sebesar 3,238.Hasil perhitungan menggunakan regresi linear berganda,didapat koefisien regresi Y= 26,041 +0,344 X1 +0,234 X2.Kompetensi guru dan kinerja guru memberikan sumbangsih 57% terhadap prestasi belajar yang ditunjukkan pada koefisien determinisasi 0,570,dan sisanya dipengaruhi oleh variable lain diluar analisa penelitian ini.

Pakpahan (2014) dengan judul Pengaruh Profesionalisme Guru dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X SMA Pencawan Medan Tahun Ajaran 2013/2014.Hasil penelitian ini menunjukkan secara parsial variable profesionalisme guru (X1) memiliki pengaruh signifikan terhadap prestasi belajar siswa karena memiliki > Variabel motivasi belajar (X2) juga memiliki pengaruh signifikan terhadap profesionalisme guru karena > yaitu 6,328 >2,002.Sementara secara simultan variable X1 dan X2 memiliki pengaruh signifikan terhadap prestasi belajar dengan taraf alpha 5%.Hal ini terlihat dari hasil perhitungan yang sebesar 90.834 yang lebih besar dari sebesar 3,16.Hasil perhitungan menggunakan regresi linear berganda,didapat koefisien regresi Y=15,376 +0,262X1 +0,587 X2.Kompetensi guru dan kinerja guru memberikan sumbangsih 76,1% terhadap prestasi belajar yang ditunjukkan pada koefisien determinisasi 0,761,dan sisanya dipengaruhi oleh variable lain diluar analisa penelitian ini.

Panjaitan (2013 ) “Hubungan Kompetensi Guru Dengan Prestasi Belajar Ekonomi siswa Kelas XI SMA Yapim Medan Tahun Ajaran 2012/2013”.Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS SMA YAPIM Medan yang berjumlah 80 orang.Sampel dalam penelitian ini adalah sejumlah 80 orang yang diambil dengan teknik pengambilan sampel total sampling.Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara dokumentasi dan angket.Uji validitas angket menggunakan rumus product moment pearson ,dan realibilitasnya dihitung dengan rumus Cronbach Alpha.Desain penelitian adalah korelasi untuk menguji penelitian yaitu dengan uji hipotesis yaitu uji-t korelasi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa variable kompetensi guru (X) memiliki korelasi dengan prestasi belajar (Y) sebesar 0,712.Koefisien korelasi bernilai positif dan berada pada kategori cukup karena berada pada rentang 0,600-0,800.Hubungan tersebut memiliki arti bahwa semakin tinggi kompetensi guru maka semakin tinggi pula prestasi belajar pada mata pelajaran ekonomi siswa kelas XI IPS SMA Yapim Medan Tahun Ajaran 2012/2013.Hasil pengujian hipotesi menunjukkan bahwa korelasi memiliki nilai sebesar 8,950 dan jika dikonsultasikan dengan pada taraf signifikan α 0,05 yaitu 1,991 diketahui bahwa > (8,950 >1,991).Hal ini menujukkan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara kompetensi guru dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas XI IPS SMA YAPIM Medan Tahun Ajaran 2012/2013.

2.3 Kerangka Berpikir

Proses dan hasil belajar peserta didik bukan saja ditentukan oleh sekolah,pola,struktur dan isi kurikulum,akan tetapi sebagian besar ditentukan oleh kompetensi guru yang mengajar dan membimbing anak didik disekolah. Guru yang kompeten akan lebih mampu melakukan tugas pengajaran dengan baik yaitu mampu menciptakan suasana belajar yang kondusif,kreatif,efektif,dan menyenangkan sehingga mampu mengembangkan potensi seluruh siswa secara optimal.

Kompetensi guru merupakan seperangkat pengetahuan,ketrampilan,dan perilaku yang harus ada dalam diri guru agar dapat mewujudkan kinerja secara tepat dan efektif. Dalam perspektif kebijakan nasional, pemerintah telah merumuskan empat macam kompetensi guru,sebagaimana tercantum dalam Penjelasan Peraturan Pemerintah No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, yaitu:kompetensi pedagogik,kepribadian,sosial,dan professional.

Kompetensi pedagogik adalah pemahaman guru terhadap peserta didik, perencanaan, pelaksanaan pembelajaran,evaluasi hasil belajar dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan sebagai potensi yang dimiliki. Adapun kompetensi kepribadian merupakan suatu bentuk kecakapan pribadi yang dimiliki oleh seorang guru yang menggambarkan diri seorang guru yang bertindak sesuai dengan norma, bangga menjadi guru , dapat menjadi teladan bagi anak didik dan memiliki nilai yang berakhlak mulia. Kompetensi sosial merupakan kemampuan guru untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien dengan peserta didik,sesama pendidik,sesama guru,orang tua/wali peserta didik dan masyarakat sekitar. Dan kompetensi professional adalah kemampuan dalam penguasaan materi pelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkannnya membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi.

Wujud dari kompetensi guru akan memberikan respon yang positif terhadap peningkatan hasil belajar siswa yang tergambar dari perilaku siswa dan juga nilai-nilai yang diperoleh siswa dari evaluasi hasil belajarnya. Prestasi belajar merupakan hasil belajar yang diperoleh dari kegiatan pembelajaran yang ditentukan melalui pengukuran dan penilaian yang hasilnya dinyatakan dalam bentuk angka maupun huruf.

Tinggi rendahnya prestasi belajar siswa disebabkan oleh faktor-faktor yang mempengaruhinya diantaranya faktor internal dan faktor eksternal, salah satu faktor eksternal adalah kompetensi guru seperti yang telah dipaparkan sebelumya sedangkan salah satu faktor internalnya adalah motivasi belajar. Motivasi belajar merupakan dorongan dalam diri seorang siswa dalam belajar untuk mencapai tujuan yang dikehendakinya. Pencapaian tujuan yang dimaksud adalah prestasi belajar. Prestasi belajar akan optimal jika timbul motivasi belajar yang kuat dari diri siswa,karena motivasi akan memacu siswa untuk menekuni proses pembelajaran.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Faktor Mempengaruhi Prestasi Belajar"

Post a Comment