Kandungan Bahan Aktif Cymbopogon Nardus

Bahan aktif minyak C. nardus (Citronella Oil). Daun dan batang C. nardus mengandung minyak atsiri yang dalam dunia perdagangan disebut dengan citronella oil. Minyak sitronela ini digunakan sebagai pengusir serangga, termasuk nyamuk. Biasanya digunakan para petani ketika sedang bekerja di ladang, yakni dengan meremas daun dan menggosokkan langsung ke kulit atau dicampur dengan minyak kelapa (Kardinan, 2004).
Bagian paling utama yang dimanfaatkan sebagai insektisida nabati adalah daun dan batangnya. Untuk mengusir hama serangga, C. nardus dapat diaplikasikan dengan tiga cara, yaitu sebagai tepung untuk mengusir hama di gudang, sebagai ekstrak cair atau hasil penyulingan untuk disemprotkan, dan dibakar dalam bentuk abu kemudian dicampur dengan benih (biji-bijian) di gudang agar terhindar dari serangan hama gudang (Kardinan, 2004).
Usai dipetik dan dikeringkan selama 3-4 jam, daun C. nardus segera disuling. Minyak sitronela mudah rusak akibat proses oksidasi, yaitu kontak dengan udara tebuka sehingga terjadi reaksi terbuka dengan bahan aktifnya. Hal ini mengakibatkan menurunnya kualiatas komponen utamanya. Karena itu, sebaiknya minyak tersebut disimpan di dalam botol berwarna gelap dan diusahakan tidak terjadi kontak langsung dengan udara (Kardinan, 2004).
Minyak atsiri dari daun C. nardus  rata-rata 0,7% (sekitar 0,5% pada musim hujan dan dapat mencapai 1,2% pada musim kemarau). Bahan aktif utama yang dihasilkan adalah senyawa aldehidehid (sitronelol—C10H6O) sebesar 30%-45%, senyawa alkohol (sitronelol— C10H20O dan geraniol— C10H18O) sebesar 55%-65%, dan senyawa-senyawa lainnya, seperti geraniol, sitral, nerol, metal heptenon, dan dipentena (Kardinan, 2004).

I. Kegunaan Cymbopogon nardus
Tanaman C. nardus dipakai sebagai rempah penyedap masakan dan pengusir nyamuk. Sebagai pestisida nabati bersifat toksik terhadap hama gudang. Minyak atsirinya dipakai dalam industri kosmetik sebagai bahan baku untuk pembuatan parfum, sampo, pasta gigi, lotion, dan sabun. C. nardus  juga berkhasiat menghangatkan, sebagai obat batuk, menyegarkan nafas, sebagai antibakteri, penenang saraf, antirematik, ekspektoran, antiradang, dan antipiretik. Daunnya untuk meningkatkan nafsu makan, kejang, dan penurun panas (Bambang, 2012)

J. Kerangka Konsep


K. Defenisi Operasional
1. Lotion anti nyamuk X adalah anti nyamuk jenis oles pasaran.
2. Maserat C. nardus yang digunakan adalah daun dan batang tanaman serai wangi yang telah dicincang halus dan direndam dengan alkohol 70% kemudian diencerkan dengan aquades. Masing-masing konsentrasi 30%, 35%, 40%, dan 45%.
3. Nyamuk dewasa Ae. aegypti adalah nyamuk yang telah mencapai metamorfosis sempurna yaitu telur, larva, dan pupa.
4. Suhu merupakan salah satu faktor pengganggu, karena pada suhu diatas 35 oC nyamuk dapat mengalami perubahan yaitu lambatnya proses fisiologi. Serta dibawah 10oC pertumbuhan akan terhenti dan diatas 40oC ditemukan nyamuk yang mati pada suhu tersebut. Suhu minimum adalah 15oC, suhu optimum 25oC–27oC, dan suhu maksimum 40oC. Toleransi suhu berkisar 5oC–6oC.
5. Pada kelembaban yang lebih tinggi nyamuk menjadi aktif dan lebih sering menggigit. Kelembaban yang baik untuk perkembangan nyamuk dan serangga pada umumnya adalah sekitar 70%-89%. Dan pada kelembaban kurang dari 60%, umur nyamuk lebih pendek sehingga tidak cukup untuk siklus pertumbuhan parasit dalam tubuh.


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Kandungan Bahan Aktif Cymbopogon Nardus"

Post a Comment